WAJAH PERPUSTAKAAN KITA


JUDUL - JUDUL SKRIPSI / THESIS / KARYA ILMIAH

Jumat, 08 April 2011

PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA PADA SUB POKOKBAHASAN PERSAMAAN KUADRAT YANG DIBERI PENGAJARANBERPROGRAMA TIPE BERCABANG DAN KONVENSIONALDITI

ABSTARAK

Darmanto, A 410 000 049,

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) Perbedaan prestasi belajar matematika antara siswa yang diberi pengajaran berprograma tipe bercabang dan konvensional. (2) Perbedaan prestasi belajar matematika antara siswa putra dan siswa putri. (3) Pengaruh interaksi antara metode pengajaran berprograma tipe bercabang dan konvensional terhadap prestasi belajar siswa ditinjau dari jenis kelamin. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kjelas III SMPN 5 Negeri
Purwodadi tahun ajaran 2005/2006 yang berjumlah186. Sampel diambil secara random sampling sebanyak 80 siswa yang terbagi dua kelas yaitu kelas eksperimen sebanyak 40 siswa dan kelas kontrol 40 siswa. Metode pengumpulkan datanya adalah metode tes sebagai metode pokok, sedang metode dokumentasi sebagai metode bantu. Teknik analisis data yang digunakan yaitu
anava dua jalur sel tak sama, yang sebelumnya dilakukan uji prasyarat analisis
yaitu uji normalitas dan uji homogenitas. Dari hasil pembahasan analisis data
dengan taraf signifikasi 5% menunjukan bahwa: (1) terdapat perbedaan prestasi
belajar siswa yang diberi pengajaran berprograma tipe bercabang dan
konvensional dengan FHit = 4,178. (2) terdapat perbedaan prestasi belajar
metematika antara siswa putra dan siswa putri dengan FHit = 7,887. (3) tidak
terdapat perbedaan antara metode pengajaran berprograma tipe bercabang dan
konvensional terhadap prestasi belajar siswa ditinjau dari jenis kelamin dengan
FHit = 0,210.

1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pada sekarang ini kualitas manusia sangat diperlukan sebagai modal dasar
pembangunan. Negara Indonesiapun memerlukan manusia-manusia yang
berkualitas untuk mendukung dan melaksanakan pembangunan nasional.
Manusia-manusia yang berkualitas tersebut dapat dihasilkan melalui
pendidikan untuk itu pemerintah membangun sebagai sarana fisik maupun
nonfisik guna mencapai pendidikan nasional.
Untuk mencapai tujuan tersebut maka pembangunan dibidang pedidikan
dilaksanakan dengan jalan peningkatan mutu pada setiap jenjang pendidikan.
Upaya peningkatan mutu pendidikan tersebut antara lain dengan
mengusahakan penyampurnaan proses belajar mengajar. Proses balajar
mengajar yang berlangsung di sekolah meliputi seluruh aktivitas yang
menyangkut penyajian materi pelajaran agar siswa memperolah hasil belajar
atau prestasi belajar yang baik.Bentuk penerapan metode mengajar mungkin berpengaruh terhadap
prestasi belajar siswa. Sedangkan pada penyajian bahan ajar, banyak guru
yang selalu menerapkan metode ceramah. Siswa kadang-kadang merasa jenuh
terhadap penerapan satu jenis metode penyajian materi yang dipakai oleh guru
secara terus menerus sehingga dapat menyebabkan materi yang disajikan
kurang dimengerti dan dipahami oleh siswa. Penggunaan metode pengajaran
yang bervariasi akan mengatasi kejenuhan siswa dalam menerima pelajaran.
Untuk itu, tanpa menghilangkan metode ceramah atau metode konvensional
seorang guru dapat menggunakan variasi metode lain yang memberi kesempatan siswa untuk melatih kemampuanya dalam berbagai kegiatan,sehingga siswa aktif dalam proses belajar mengajar.
Dalam proses belajar mengajar, seorang guru akan memilih metode
mengajar yang sesuai agar tujuan mengajar dapat dicapai secara efisien,
efektif dan ekonomis. Efisien artinya dalam waktu yang singkat sampai pada
tujuan. Efektif artinya semua potensi dapat dimanfaatkan dan semua tujuan
dapat dicapai. Ekonomis dalam arti hasilnya memuaskan dan memungkinkan
siswa bergerak lebih lanjut ketitik berikutnya.Menurut Dimyati dan Mudjiono (1994:33) dalam proses belajar mengajar ada empat komponen yang penting yang berpengaruh bagi keberhasilan
belajar siswa yaitu, bahan belajar, suasana belajar, media dan sumber belajar
(bahan ajar) serta guru sebagai subyek pembelajaran.Komponen-komponen tersebut sangat penting dalam proses belajar,sehingga melemahnya satu atau lebihnya komponen dapat menghambat
tercapainya tujuan belajar yang optimal. Maka dari itu siswa tidak dapat
menguasai pelajaran yang diberikan guru. Oleh karena itu guru sebagai
subyek pembelajaran harus dapat memilih media dan sumber belajar yang
tepat sehingga bahan pelajaran yang disampaikan dapat diterima siswa dengan
baik.Proses belajar mengajar yang baik adalah dengan menciptakan proses
belajar mengajar yang aktif, sehingga perlu dikembangkan bentuk pengajaran
yang tidak hanya berpusat pada guru saja, melainkan berpusat pada keaktifan
balajar siswa. Salah satu metode mengajar yang dapat mengaktifkan belajar
siswa adalah pengajaran berprogama tipe bercabang. Dengan metode ini siswa
dapat belajar sendiri melalui sederetan akltifitas yang telah ditentukan dan
diharapkan dapat membuat siswa berlatih, berfikir serta untuk membentuk
siswa menjadi relatif dan bertanggung jawab.Pengajaran berprogama tipe bercabang merupakan pengajaran individual. Proses pengajaran individu dikatakan berhasil jika ia dapat berhasil
menyelesaikan suatu program pendidikan tepat pada waktunya dengan
prestasi belajar yang baik. Selain harus memperhatikan faktor metode belajar
yang digunakan, seorang guru juga perlu memperhitungkan faktor perbedaanperbedaan
alamiah (bawaan) yang ada pada anak didiknya, misalnya kecerdasan, bakat, keadaan jasmani, penyesuaian sosial dan emosional, latar belakang keluarga. Namun menurut pengamatan penulis sampai saat ini jarang seorang guru matematika memperhitungkan faktor perbedaan jenis kelamin
siswanya dalam belajar matematika. Mungkin bahwa prestasi belajar
matematika siswa putra dan siswa putri tidak jauh berbeda. Menurut
M.Dimyati Mahmud (1989:63) “… remaja-remaja putri lebih menonjol dalam
prestasinya dibidang ketrampilan-ketrampilan verbal (kata-kata), sedangkan
remaja pria dibidang ketrampilan spasial (ruang) ...”
Dari pendapat tersebut, penulis menyimpulkan bahwa siswa putra
mempunyai daya abstraksi yang lebih baik daripada siwa putri. Sehingga
siswa putra memungkinkan untuk lebih berprestasi daripada siswa putri dalam
bidang studi matematika, karena pada umumnya matematika berkenaan
dengan pengertian yang abstrak.Masalah tinggi rendahnya prestasi belajar matematika sebenarnya tidak terlepas dari usaha yang dilakukan oleh siswa itu sendiri. Sampai seberapa
jauh mereka untuk menguasai materi yang telah diberikan oleh gurunya. Dari
variabel diatas maka peneliti mengadakan penelitian tentang masalah
penggunaan metode mengajar, khususnya pada bidang studi matematika. Pada
subpokok bahasan persamaan kuadrat dengan memperhatikan aspek
perbedaan jenis kelamin siswa.
B. Identifikasi Masalah.
Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka permasalahan dalam
penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:
1. Dalam kegiatan mengajar, metode pengajaran memegang peranan yang
sangat penting. Kemungkinan pengajaran yang tepat adalah dengan
pengajaran berprogama tipe bercabang (individual).
2. Karena dalam metode ini siswa dapat berlatih, berfikir, dan bertanggung
jawab. Sehingga perlu diteliti apakah metode pengajaran berprogama tipe
bercabang lebih efiktif dari pada metode konvensional (ceramah).
3. Pada umumnya siswa putra lebih berhasil dibanding siswa putri,
khususnya pelajaran matematika . Namun demikian, pada kontek
pengajaran berprogama tipe bercabang tersebut masih perlu dikaji
kembali.
4. Pengajaran matematika dengan menggunakan pengajaran berprogama tipe
bercabang dan aktifitas belajar siswa putra dan putri dimungkinkan
mempengaruhi prestasi yang dicapai.Namun pada penelitian ini, peneliti hanya mengkaji dua hal yang pertama,yaitu yang berkaitan dengan efetifitas pengajaran berprogama tipe bercabang dan
perbedaan presatasi siswa putra dan siswa putri.
C. Pembatasan Masalah
Berbagai masalah yang timbul secara bersamaan sering kali menyulitkan
para peniliti untuk menelti secara keseluruhan. Dari beberapa permasalahan
yang ada pada idetifikasi masalah tersebut diatas untuk memperjelas
permasalahan yang akan dikaji perlu diadakan pembatasan masalah. Dengan
pembatasan masalah ini di harapkan masalah dapat dikaji secara mendalam
untuk memperoleh hasil yang maksimal. Pada penelitian ini diberikan
pembatasan masalah sebagai berikut:
1. Obyek penelitian ini adalah pengajaran matematika dengan menggunakan
bentuk pengajaran berprogama tipe bercabang dalam kaitanya dengan peningkatan prestasi belajar matematika di bandingkan dengan pengajaran konvensional.
Untuk kelompok eksperimen diajarkan dengan pengajaran berprogama tipe bercabang, sedangkan untuk kelas kontrol diajarkan dengan metode konvensional.
2. Pengajaran berprogama tipe bercabang adalah bentuk penyajian materi atau
bahan pelajaran dengan buku cetakan berprograma dengan mengadakan
siswa pada pemecahan masalah berdasarkan pada tingkat kecepatan
masing-masing siswa.
3. Pengajaran konvensional yang dimaksud adalah pengajaran yang diberikan
guru biasa dipakai pada sejumlah siswa secara bersama-sama dengan cara
yang telah yaitu dengan metode ceramah.
4. Penelitian ini dibatasai pada pokok bahasan persamaan kuadrat. Oleh
karena itu prestasi belajar matematika yang dimaksud pada penelitian ini
adalah nilai matematika pada sub pokok bahasan persamaan kuadrat yang
diperoleh dari hasil tes yang diberikan pada akhir penelitian .
5. Jenis kelamin merupakan kualitas yang membedakan antara laki-laki dan
perempuan yang masing-masing mempunyai sifat dan cirri-ciri khusus.
6. Penelitian ini dilaksanakan pada sswa kelas I semester I SMP Negeri 5
Purwodadi tahun ajaran 2005/2006.
D. Perumusan Masalah
Sesuai dengan identifikasi masalah dan pembatasan masalah yang telah
dikemukakan diatas, maka penulis dapat mengemukakan rumusan masalah
sebagai berikut:
1. Apakah terdapat perbedaan prestasi belajar matematika antara siswa yang
diberi pengajaran berprogama tipe bercabang dan konvensional.
2. Apakah tedapat perbedaan prestasi belajar matematika antara siswa putra dan putri
3. Apakah terdapat interaksi antara metode pengajaran berprogama tipe
bercabang dan konvensional terhadap prestasi belajar siswa.
E. Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Ingin mengetahui pengaruh perbedaan prestasi belajar matematika antara
siswa yang diberi pengajaran berprogama tipe tipe bercabang dan
konvensional.
2. Ingin mengetahui pengaruh perbedaan prestasi belajar matematika
antara siswa putra dan siswa putri
3. Ingin mengtahui pengaruh interaksi antara metode pengajaran metode
bercabang dan konvensional terhadap prestasi belajar siswa.
F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian tersebut adalah sebagai berikut:
1. Memberi sumbangan informasi dalam meningkatkan mutu npendidikan disekolah SMP.
2. Bagi peneliti, dari penelitian akan diperoleh pengalaman berharga dalam
rangka mengembangkan diri dalam bidang karya ilmiah dan profesi belajar mengajar.
3. Bahan pembanding dan bahan pertimbangan untuk penelitian lebih lanjut.
4. Bahan masukan dalam pengambangan strategi belajar mengajar matematika.

1 komentar:

  1. bisa minta link atau file lengkap untuk thesis ini ga? buat referensi. thanks be4.

    BalasHapus